STRATEGI


  1. Menggunakan kurikulum yang disesuaikan dengan kurikulum yang ditentukan oleh dinas pendidikan.
  2. Sistem pengajaran dengan porsi 30% pembelajaran teori dan 70% pelajaran praktek
  3. Melakukan kerjasama dengan perusahaan perusahaan sebagai pembimbing praktek dan tempat PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) .
  4. Menjalin komunikasi aktif dan fasif dengan lembaga dan instansi pemerintah terkait (Perindustrian, Tenaga Kerja, Balai Latihan Kerja).
  5. Pendekatan kekeluargaan antara yayasan, sekolah, guru , murid, serta orang peserta didik.